Pangkalpinang, Newsharian.com — Pengelolah melalui Petugas SPBU-N 28.336.23 Sungaiselan Ivan mengakui ada aktivitas pengisian BBM bersubsidi kepada pengerit, terutama BBM jenis Pertalite.
Sebelumnya para warga ini mengisi Pertalite menggunakan jerigen, Namun belakangan para pengerit ini menggunakan tangki yang sudah dimodifikasi. Bahkan, sejumlah pengerit membuat tangki hingga kapasitas 500 liter.
“Kalau pengerit itu memang ada Bang. Karena kitapun terkadang kasihan kalo ada warga yang mau beli pertalite untuk dijual kembali. Dan soal tangki modif itu juga benar, tetapi kami mengisinya hanya 60 liter,” ujar Ivan, berbincang dengan Tim Jobber (Journalis Babel Bergerak) melalui percakapan cellulernya, Kamis (26/1/2023).
Dijelaskan Ivan, sebagian pengerit yang menggunakan tangki modif, pengisian BBM subsidi tersebut tidak serta merta langsung sekaligus, tetapi setelah per 60 liter bergantian dengan yang antri, seperti kendaraan umum, kemudian antri lagi seterusnya, sampai tangki modif itu penuh.
Disinggung kenapa melayani pengerit yang menggunakan tangki modif berkapasitas besar hingga 500 liter, ia beralasan kalau pake jerigen kurang efisien, karena mengganggu antrian umum.
“Jadi untuk tangki modif itu bang, dulunya kita pake jerigen untuk isi pertalite, tapi karena terlalu menumpuk, jadi agak sulit untuk kendaraan umum lewat, selain untuk menghindari perselisihan antara pengerit, dari pada cekcok kita rubah gunakanlah tangki modif, tapi yang dibawa maksud kami itu bang,” Tukas Ivan.
Penjelasan Ivan berbeda dengan temuan Tim Jobber di lapangan. Terlihat pada Selasa (24/1/2023), tangki modif tersebut moncong pengisian dan tangkinya berada diatas, dan tangki modif itu diletakan di dalam mobil pick up, kemudian ditutup dengan terpal.
“Seiring waktu berjalan lama kelamaan jadi berubah macem tu bang, mereka pun para pengerit tidak bisa dikasih tahu, tapi ya namanya manusia bang,” keluhnya.
Dan ia pun tak menyangkal, setelah adanya pemberitaan tentang SPBU-N 28.336.23 Sungai Selan yang melayani tangki modif hingga 500 liter, keesokannya datang tim dari Polairud Polda Babel.
“Benar bang, menindaklanjuti masalah pemberitaan itu lah bang, kami pun sempat di panggil Lurah juga Camat bang, kami konfirmasi lah yang sebener e bang,” terang Ivan. (JB/newsharian)
