PANGKALPINANG, newsharian.com — Awal Ramadhan memasuki hari ke 2 telah ditemukan adanya aktivitas dugaan pembuatan minuman miras berjenis arak di kota Pangkalpinang merajalela.
Dari pantauan awak media di lapangan dugaan aktivitas pembuatan arak ini terjadi di lingkup masyarakat padat penduduk di Jl. Denpasar, kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang, Rabu (13/03/2024).
Tak hanya itu saja, awak media menemukan 1 buah dandang berukuran besar yang kuat dugaan untuk pembuatan barang haram (arak -red) tersebut dilindungi bersebelahan dengan garasi mobil dan 7 jerigen arak yang selesai diproduksi siap untuk di pasarkan juga beberapa tong hijau yang berisi miras berjenis arak masi dalam presentasi.
Salah satu warga Kelurahan Pasir Putih, Aldi saat ditemui awak media yang tidak jauh dari produksi pembuatan arak tersebut merasa bingung sebab di bulan yang suci ini masih saja beraktivitas.
“Bingung saya jadi nya, setidaknya menghargai la satu sama lain karena ini kan orang baru mulai puasa, ini jalan hampir setiap hari bang, kalau ndak salah punya Candra orang biasa manggilnya, Pasir putih ini banyak sih orang buat arak cuma die la yang aktif,” kata Aldi kepada newsharaian.
Aldi juga menyebutkan untuk memperlancarkan aksinya dalam pemasaran berbagai macam cara yang dilakukan oleh Candra yang diduga Owner nya, terkadang pelanggannya langsung mengambil ke lokasi tempat pembuatan arak tersebut.
“Terkadang kalau lewat depan rumah pakai mobil avanza warna hitam, ada juga pakai motor bawa nya pakai jerigen bang itu dekat daerah Pasir putih ni la bang, semuanya ngmbil ke dia juga,” jelasnya.
Ternyata, aktivitas pembuatan arak milik bos Candra ini sempat di tegur oleh masyarakat setempat, namun dihiraukan olehnya.
“Dulu pernah juga di tegur dari masyarakat tetapi tidak dihiraukan, dulu sih pernah saya lihat ditangkap tetapi gak berapa lama keluar lagi bang, mungkin mereka merasa punya uang,” tambah Aldi.
Selain Aldi, Rezi juga memberikan keterangan bahwa aktivitas tersebut sangat mengganggu masyarakat.
“Terganggu la, banyak pemuda disini mabuk-mabuk dimana sekarang bulan baik di bulan puasa bang, kalau pagi-pagi asapnya banyak pabrik bata jauh kalau bukan lagi asap pembuatan arak itu,” tandas Rezi saat ditemui di dekat lokasi.
Sementara, Candra yang disebut sebut sebagai owner kepemilikan dalam produksi pembuatan minuman keras (arak) saat di konfirmasi tidak mengakui ada aktivitas tersebut.
“Sebelum bulan puasa kemarin kami la berhenti, sulit kalau kita ngobrol di handphone mending ketemu saja dirumah,” kata Candra via seluler, kurang lebih sekitar pukul 16.30 wib.
Sangat disayangkan, saat ditanya redaksi ini terkait bagaimana dalam pengelolaan pembuatan arak tersebut Candra masih menghela tidak mau menjawab pertanyaan wartawan dan langsung memutuskan sambungan teleponnya.
Ketika dihubungi kembali nomor bos Candra tersebut tidak aktif lagi, hingga berita ini ditayangkan. (Tama/nh)
Berita terkait
Menjaga Warisan Budaya Masyarakat Adat, Peran PT Timah dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Ruang Terbuka Hijau Taman Tirta PT Timah Sarana Rekreasi Dan Edukasi Pelajar dengan Suasana Asri