Oknum Anggota Polairud Belitung ini Tampung Timah,  Kasat Memilih Bungkam Saat Dikonfirmasi

Oknum Anggota Polairud Belitung ini Tampung Timah,  Kasat Memilih Bungkam Saat Dikonfirmasi

Spread the love

BELITUNG, newsharian.com — Seorang anggota abdi negara yang bertugas di Polairud Polres Tanjungpandan, Belitung, Budi disebut sebut sebagai penampung biji timah di Belitung, apakah ini dibolehkan?.

Pasalnya, nama Budi ini muncul pasca hebohnya pemberitaan di Kawasan Hutan mangrove Tanjung Sabang di Desa Juru Sebrang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung luluh lantak, dihajar aktivitas tambang timah jenis rajuk ilegal, yang sempat menghebohkan publik.

Kapolres Tanjungpandan, Belitung AKBP Deddy Dwitiya Putra, S.H. S.I.K akan melakukan pengecekan lebih lanjut di lapangan terkait hal tersebut.

“Masih kita dalami dan akan kita cek benar atau tidaknya anggota tersebut,” jawab Kapolres Deddy saat dikonfirmasi tim Jobber melalui pesan whatsapp pribadinya, Kamis (12/9/2024) 10.28 WIB.

Berbeda dengan Kasat Polairud Polres Tanjungpandan, Belitung tidak menjawab konfirmasi tim Jobber dan memilih bungkam saat dikonfirmasi adanya hal tersebut melalui pesan singkat whatsappnya, Kamis (12/9/2024) 10.17 WIB sampai sekarang.

Hingga berita ini diturunkan kembali, tim Jobber akan terus berupaya melakukan konfirmasi ke Polda Babel terkait hal ini.

Diberitakan sebelumnya bahwa pemberitaan yang menghebohkan terkait adanya aktivitas tambang timah jenis Rajuk di Kawasan Hutan mangrove Tanjung Sabang di Desa Juru Sebrang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung ini nama Budi seorang oknum Polri yang bertugas di Polairud Tanjungpandan, Belitung ternyata juga memiliki ponton untuk menambang di kawasan tersebut.

“Disana ada juga ponton Budi Airud, dia bilang kalau ada apa-apa nanti bilang saya bilang ada ponton dia di situ,” akui sumber Jobber ini kepada tim Jobber, Senin (9/9/2024).

Dia juga menyebutkan selain mempunyai ponton untuk menambang, Budi juga membeli pasir timah se Belitung.

“Dia juga beli timah bang se Belitung ini.dan bosnya bernama Pian yang sudah lama bermain di timah ini, Pian juga pemain solar,” ungkapnya.

Sementara Budi yang disebut-sebut memiliki ponton di kawasan mangrove tersebut saat dikonfirmasi tim Jobber menyangkal bahwa dirinya memiliki ponton.

“Iyah pak. Saya tegaskan kalau saya tidak ada ponton disana ya pak. Dan kalau mau ketemu aja lngsung sama saya pak biar jelas nanti beritanya,” tegas Budi melalui pesan singkat whatsapp pribadinya.

Diberitakan sebelumnya, Kawasan Hutan mangrove Tanjung Sabang  di Desa Juru Sebrang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung luluh lantak, dihajar aktivitas tambang timah jenis rajuk ilegal.

Aktivitas tambang ini menambah daftar panjang kerusakan lingkungan di kawasan hutan mangrove dan ini juga membuat habitat terancam punah.

Padahal aktivitas tambang ini sebelumnya pernah disorot oleh pihak berwenang.

Aktivitas ini tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi dapat berdampak buruk pada ekosistem sungai dan kehidupan masyarakat sekitar yang bergantung pada Hutan mangrove.

Polairud Polres Belitung pernah melakukan penangkapan terhadap beberapa pelaku tambang rajuk ilegal di kawasan yang tidak jauh di aliran sungai pilang.

Upaya penegakan hukum ini tampaknya belum mampu  sepenuhnya menghentikan aktivitas penambangan liar yang kembali meluluhlantakan wilayah tersebut.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum di lapangan, bahwa Tambang rajuk di Tanjung Sabang Berawal dua set milik saudara berinisial An dan Oi, mereka sudah berapa bulan ini melakukan aktivitas penambangan Di kawasan hutan mangrove tersebut.

Masyarakat setempat mendesak agar penegakan hukum dilakukan secara konsisten dan tegas, mengingat dampak buruk yang ditimbulkan oleh aktivitas tambang ilegal terhadap lingkungan dan kehidupan.

Mereka berharap agar kawasan Hutan Mangrove dapat segera diselamatkan dari kerusakan lebih lanjut.

Penambangan timah ilegal di Kabupaten Belitung masih menjadi tantangan besar bagi aparat penegak hukum dan pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Bujang, warga sekitar yang ditemui media ini membenarkan jika ada beberapa unit tambang rajuk dilokasi  tersebut.

“Memang di Tanjung sabang ada beberapa set tambang rajuk bahkan  sekarang ada alat berat (PC) didalam, untuk membuka lahan,” ujarnya.

Kemudian media  lanjut mengkonfirmasi kepada pemilik tambang berinisial  AN dan OI, namun sayangnya belum ada tanggapan. Sampai berita ini diturunkan pihak penambang lainnya dalam upaya konfirmasi. (JB/NH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page