Ahon Bakit Disebut Sebagai Cukong Tempatkan 4 Orang Pembeli Pasir Timah di Sukadamai

Ahon Bakit Disebut Sebagai Cukong Tempatkan 4 Orang Pembeli Pasir Timah di Sukadamai

Spread the love

BANGKASELATAN, newsharian.com — Tambang Sukadamai Toboali Bangka Selatan memang tak ada habisnya untuk diceritakan.

Selain aktivitas tambang yang hingga kini tak pernah tertuntaskan, aksi beli pasir timah dari penambang illegal juga tetap jalan tanpa hambatan.

Transaksi jual beli pasir timah di kawasan Sukadamai ini tidak saja dilakukan oleh para cukong asal Bangka Selatan, bahkan juga menarik minat cukong timah dari Parittiga Kabupaten Bangka Barat.

Salah satunya nama Ahon Bakit, disebut-sebut sebagai cukong yang membeli pasir timah dari aktivitas tambang di Sukadamai Bangka Selatan.

Informasi yang dihimpun Tim Journalis Babel Bergerak, ada empat nama yang disebut-sebut sebagai mitra Ahon Bakit yang membeli timah dari para kolektor pasir timah Sukadamai.

Empat orang yang disebut sebagai pembeli pasir timah di Sukadamai tersebut antara lain Nangcek, Alamsyah, Sidi dan Adi.
Disebutkan juga bahwa Nangcek bermitra dengan 13 kolektor, Alamsyah 4 kolektor, Sidi 10 kolektor dan Adi 7 kolektor.

Untuk mencari kebenaran dari informasi ini, Tim Jobber mencoba menghubungi Nangcek, Sidi dan Adi melalui pesan WA masing-masing, Senin (13/5/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Namun hingga berita ini dinaikkan, Nangcek belum memberi jawaban. Saat ditelpon melalui sambungan pribadinya Senin (13/5/2024) sekitar pukul 10.30 WIB, nangcek tidak mengangkat telepon.

Sedangkan Sidi, saat dikomfirmasi Tim Jobber sekitar pukul 10.01 WIB, Sidi hanya menjawab bahwa dirinya sedang berada di Pangkalpinang.

“Q ade di pangkal sekarang. Malam kelak lah ketemu sambil ngopi,” ujar Sidi, lain ditanya lain dijawab.
Sementara itu, Adi yang dihubungi Tim Jobber, awalnya tidak mengaku jika dirinya sebagai pembeli pasir timah dari Sukadamai Toboali Bangka Selatan.

Namun belakangan, Adi akhirnya mengaku sempat juga membeli pasir timah dari Sukadamai tersebut.
“Saya bulan Oktober 2023 lalu sudah berhenti Bang beli pasir timah.

Maklumlah modalnya sedikit. Ada untung 1000, 2000 jadilah. Kalo sekarang saya bedagang Bang,” ujar Adi.

Saat disinggung bahwa dirinya adalah salah satu dari empat orang yang menjadi kaki tangan Ahon Bakit untuk membeli pasir timah dari penambang Sukadamai, Adi sempat membantah informasi tersebut.

“Kalau dahulu memang saya pernah berkerja dengan Ahon, tapi itu beberapa tahun lalu,” tukasnya.
Informasi yang dihimpun Tim Jobber dari berbagai sumber, selain Ahon Bakit disebut menempatkan empat orang untuk membeli pasir timah dari tambang Sukadamai, pasokan pasir timah yang keluar dari Sukadamai tersebut berkisar 2-3 truk perminggu, dengan kapasitas antara 7-8 ton per truk.

Pengiriman pasir timah ini keluar Toboali dilakukan setiap hari Selasa dan Jumat, dengan pengamanan oleh oknum anggota.

Pasir timah ini tidak masuk ke PT Timah Tbk, melainkan ke tempat lain.
Untuk memuluskan aksi illegal mining ini, disebutkan adanya koordinasi, yang terbagi dua yakni koordinasi TI Tower sebesar Rp 1.200.000 per minggu. Sedangkan koordinasi untuk TI Tungaw sebesar Rp 200.000 per minggu.

Sebagai perimbangan berita, Tim Jobber mencoba konfirmasi kepada Ahon Bakit melalui pesan ke no hp 081279281***, namun hingga berita ini dinaikkan, Ahon belum merespon konfirmasi. (Jb/nh)

Berita terkait

Heliyana, Wanita Belitung Calonkan Diri Sebagai Wagub Babel dari PPP Melalui PDI Perjuangan

Indra, Mencalonkan diri Sebagi Wabup Kabupaten Belitung Melalui Partai PSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page