Diduga Terancam Molor! Proyek Pembangunan Talud Pengaman Pantai Samak Pengantungan, Hendri : Saya Bukan Pelaksana

Diduga Terancam Molor! Proyek Pembangunan Talud Pengaman Pantai Samak Pengantungan, Hendri : Saya Bukan Pelaksana

Spread the love

Penulis : Ical.

BELITUNG, newsharian.com – Proyek pembangunan talud pengaman pantai Samak Pengantungan di Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, tampaknya mengalami hambatan serius dalam pelaksanaan.

Dengan nilai kontrak sebesar Rp 18,45 miliar yang dikerjakan oleh PT Limar Banyu Utama dan CV Putra Jaya Semesta (KSO) serta pengawasan oleh PT Perancang Adhinusa, proyek ini bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2024 dan memiliki durasi kerja 300 hari kalender.

Namun, kini muncul kekhawatiran bahwa penyelesaian proyek yang seharusnya rampung pada akhir Desember 2024 akan terlambat.

Warga setempat yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kekhawatirannya terkait pengerjaan proyek tersebut yang dinilai terburu-buru.

“Sepertinya baru-baru saja mereka mulai mengerjakannya. Padahal, masa pengerjaannya hampir habis kalau dilihat dari kalender. Bingung jadinya,” ungkapnya kepada tim Journalist Babel Bergerak (Jober) pada Kamis (24/10/2024).

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Hendri Yulizar, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai pengawas proyek ini, menyangkal keterlibatannya.

“Kurang paham, pak. Saya bukan pelaksana di sana. Saya sekarang tidak bekerja lagi dengan Pak Bambang,” tegasnya melalui pesan WhatsApp pada Kamis malam.

Hendri bahkan menyarankan agar tim Jober langsung menanyakan kepada pihak lapangan terkait siapa yang saat ini menjabat sebagai Manajer Proyek (PM).

“Coba tanyakan orang di sana siapa yang jadi PM sekarang,” tambahnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait status Hendri Yulizar yang diduga masih bekerja di perusahaan milik Bambang, bos perusahaan tersebut enggan memberikan komentar. Pesan yang dikirimkan kepada Bambang di aplikasi WhatsApp hanya terbaca, namun tidak ada balasan, memperkuat spekulasi adanya masalah internal dalam proyek ini.

Keterlambatan dalam pengerjaan proyek pembangunan talud ini tentu menjadi perhatian besar, mengingat pentingnya infrastruktur tersebut untuk menjaga keamanan pantai dari abrasi. Apabila proyek ini benar-benar molor, dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat pesisir yang menggantungkan kesejahteraan mereka pada keberhasilan proyek ini.

Masyarakat berharap agar pihak terkait segera turun tangan untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai dengan rencana, terutama dengan sisa waktu yang semakin menipis. Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung, sebagai pemegang tanggung jawab utama dalam proyek ini, diharapkan dapat mengambil langkah cepat guna menghindari penundaan lebih lanjut yang berpotensi merugikan banyak pihak.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page