Bangka Tengah, Newsharian.com — Keluhan nelayan yang mengaku sering tidak mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dari SPBU-N 28.336.23 Sungaiselan Kabupaten Bangka Tengah, langsung direspon Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman.
Orang nomor satu di Bumi Selawang Segantang ini langsung memerintahkan Camat Sungaiselan untuk berkoordinasi dengam Polsek Sungaiselan menyelesaikan keluhan para nelayan, dan aktivitas pengerit di SPBU-N Sungaiselan tersebut.
“Kemaren sudah saya sampaikan kepada Pak Camat Sungaiselan untuk berkoordinasi dengan Pak Kapolsek Sungaiselan berkaitan dengan hal ini,” ujar Bupati Algafry, Kamis (26/1/2023).
Camat Sungaiselan Suhimin yang dikonfirmasi Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber) mengaku langsung meneruskan arahan Bupati Bangka Tengah ke Polsek Sungiselan.
“Setelah dapat arahan Beliau, kami langsung teruskan ke Pak Kapolsek untuk bantu pemantauan dan pengecekan di lapangan,” ujar Camat Suhimin.
Ia mengaju juga telah meminta pihak Kelurahan Sungaiselan untuk melalukan koordinasi dengan pengelolah SPBU-N 28.336.23 Sungaiselan.
“Ku lah minta pihak Kelurahan Sungaiselan untuk melakukan koordinasi dengan pihak SPBUN terkait laporan ini mang,” tukas Suhimin.
Sementara itu, Kapolsek Sungaiselan
Dikatakan Camat Suhimin, pihak Kelurahan Sungaiselan melalui Lurah dan Kasi Trantib Kelurahan Sungaiselan telah memanggil pengelolah SPBU-N 28.336.23 ke Kantor Lurah, Rabu (25/1/2023) malam.
Pihak SPBU-N 28.336.23 Sungaiselan Suripto yang dihubungi Tim Jobber pada Kamis (26/1/2023/ siang belum memberikan jawaban hingga berita ini dinaikkan.
Serupa dengan Kapolsek Sungaiselan Iptu Hafiz Pebradani yang juga belum menjawab konfirmasi.
Pesan melalui WA yang dikirimkan Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 12.10 WIB, belum mendapatkan balasan dari Kapolsek Sungaiselan.
Seperti diberitakan sebelumnya, informasi dari warga setempat kepada Tim Jobber (Journalis Babel Bergerak), kalau nelayan warga Desa Sungai Selan sudah jarang dan bahkan tidak lagi membelI BBM bersubsidi di SPBU-N tersebut.
Dikarenakan pengelola SPBUN tersebut lebih mengutakan pengerit yang menggunakan tangki modif.
“Nelayan lah jarang beli BBM disitu (red-spbun) pak, sering dak kebagi (red-jarangkebagian), soale banyak yang ngerit BBM pake mobil,” terang warga kepada tim Jobber yang tidak mau namanya disebut, Selasa (24/01/2023).
“Sudah itu pengelola SPBUN nya suka suka dia kapan mulai buka, walau BBM nya sudah ready, kalau pengelolanya belum mau buka, terpaksa lah nunggu lama, kadang sampai berjam jam,” ungkap warga tersebut.
Pantauan Tim Jobber dilapangan pada hari yang sama, terlihat beberapa kendaraan roda empat jenis bak terbuka sedang antri untuk mengisi BBM di SPBU-N Jl. PPI Desa Sungai Selan, mobil mobil pick up tersebut masing masing ditutupi oleh terpal, yang ternyata saat dihampiri didalam tutupan terpal tebal tersebut adalah sebuah tangki besar yang sudah di modif.
Ada dugaan pengisian BBM yang menggunakan tangki modif tersebut disalurkan ke para penambang, karena menurut salah seorang yang diduga pengerit, yang berada disekitaran SPBU tersebut mengatakan, kalau kapasitas tangki modif yang berada didalam bak mobil tersebut berkisar sampai 500 liter.
“Sekitar 500 liter lah pak,” kata sumber ini. (JB/newsharian)