Pemkot Pangkalpinang Lakukan Upacara Bendera, Peringati Hari Lahir Pancasila 

Pemkot Pangkalpinang Lakukan Upacara Bendera, Peringati Hari Lahir Pancasila 

Spread the love

Pangkalpinang, newsharian.com – Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila bertempatan Halaman Kantor Wali Kota Pangkalpinang dihadiri Wali Kota Pangkalpinang.

Seluruh Asisten, Kepala OPD
Seluruh Camat dan Lurah
Petugas dan Peserta Upacara, Kamis (01/05/2023).

Pada peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni, yang mana Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia menjadi konsensus hari Nasional.

 

Dalam upacara ini sambutan dari Presiden RI, yang di baca langsung melalui Wali Kota Pangkalpinang, Dr. H. Maulan Aklil (Monlen) sekaligus selaku Inspektur Upacara hari pancasila.

“Pancasila dan nilai-nilai yang di kandungnya merupakan falsafah dasar, pandangan hidup bangsa, dasar negara, ideologi, kekuatan pemersatu bangsa, dan sumber segala sumber hukum negara. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan meja statis yang menyatukan berbagai keragaman yang ada, sekaligus sebagai bintang penuntun dinamis yang memandu kehidupan bangsa agar sesuai dengan cita-cita pendirian negara, mewujudkan masyarakat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, ” ucap Molen dalam membacakan teks.

“Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia menjadi konsensus nasional, untuk itu sudah selayaknya kita semua bangsa Indonesia mengaktualisasikan Pancasila, sehingga Pancasila senantiasa diamalkan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, ” tambahnya.

Pancasila mengandung nilai-nilai etis yang berakar pada pengalaman faktual dan pengalaman akal serta pengalaman religius bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pancasila bukanlah wacana belaka, melainkan realitas obyektif dengan legitimasi kuat bai secara filsafat, politis, historis maupun kultural.

Sementara itu Keberadaan Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia. Pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepala tanah air sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik.

Selain itu Nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerjasama, dan saling menghormati. Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi berkah yang dirajut dalam identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika.

Yang mana kita ketahui hari lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni memiliki makna bagi rakyat dan bangsa Indonesia, tidak hanya menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara ataupun tujuan berbangsa, namun turut menjadikan Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya itu juga pancasila bukan hanya untuk dibaca dan didengar namun harus dipraktikkan dan di aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga nilai-nilai Pancasila akan tertanam didalam hati bangsa Indonesia.

Para pendiri bangsa (the founding father) telah berhasil mengidentifikasi kepribadian bangsa Indonesia yang kemudian dirumuskan dalam suatu pandangan hidup yaitu Pancasila. Perkembangan situasi global yang ditandai kemajuan teknologi komunikasi yang begitu pesat menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan.

“Melalui rasa cinta terhadap bangsa sendiri, kita akan mengerti betapa pentingnya menegakkan dan mengamalkan Pancasila dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila tidak dapat digantikan dengan apapun juga baik pada masa dulu, sekarang, dan masa yang akan datang,”u Molen.

Tahun depan kita juga akan menghadapi pesta demokrasi serentak melalui penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024. Untuk itu saya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menyukseskan pemilu yang jujur, aman dan damai.

Kita juga harus menjaga kerukunan dan keutuhan untuk menciptakan suasana yang kondusif sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila. Jiwa dan roh Pancasila harus di aktualisasikan dalam cara berpikir, bertindak, dan berelasi setiap individu manusia Indonesia sehingga akan terwujud nilai kemanusiaan dan solidaritas bangsa kita.

“Dalam kesempatan ini, saya sampaikan bahwa angka stunting di Indonesia masih tinggi dan berada diatas ambang batas yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau WHO yaitu 20%. Untuk mengatasinya, saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bergotong-royong menurunkan angka stunting di Indonesia. Hal ini merupakan kerja nyata pembumian Pancasila dan pengaktualisasian nilai-nilai luhur Pancasila,” tutup Molen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page