Pengumuman Pemenang Lelang Proyek Mahal ini Hilang di Website LPSE Kota Pangkalpinang, Wisatawan menilai Pengerjaan Asal Jadi

Pengumuman Pemenang Lelang Proyek Mahal ini Hilang di Website LPSE Kota Pangkalpinang, Wisatawan menilai Pengerjaan Asal Jadi

Spread the love

PANGKALPINANG, newsharian.com — Proyek penanganan long segment jalan di kompleks Pasir Padi (DAK) yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pangkalpinang ini menjadi pusat perhatian masyarakat.

Kendati demikian, proyek dalam tahap pengerjaan oleh kontraktor pelaksana CV Cintia Putri Pratama yang menelan anggaran sebesar Rp 5,2 miliar lebih ini, seperti adanya kecurangan indikasi pengondisian terhadap proses lelang.

Hal ini, bisa dilihat atau dicek di website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Pangkalpinang yang hilang begitu saja seperti adanya kesengajaan Dinas Pengerjaaan Umum (PU) Kota Pangkalpinang untuk menghilangkan siapa nama pemenang di website tersebut.

Sangat disayangkan, proyek mahal yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 dengan nomor kontrak 01/SPK/PUPR-BM/APBD/2024/TANGGAL 02 JULI 2024 yang dimulai pada 02 Juli 2024 dan tanggal selesai 28 November 2024 mendatang ini tidak ada keterbukaan terhadap publik.

Agus Salim selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) saat dikonfirmasi oleh tim Journalis Bangka Belitung Bergerak (Jobber) melalui pesan singkat watshap pribadinya sampai saat ini belum merespon dikarenakan masih berconteng satu yang artinya belum aktif.

Berbeda dengan Sekda Kota Pangkalpinang saat dikonfirmasi terkait hal ini menyuruh tim Jobber menanyakan langsung ke Kepala UKPBJ dan Dinas PURP.

“Waalaikumsalam,, bisa langsung ke kepala Ukpbj atau ke dinas pupr ya..tkz,” jawab Mie Go via whatsapp pribadinya, Minggu (25/8/2024) pukul 16.53 WIB.

Tak hanya itu saja, dari hasil pantauan tim Jobber proyek yang menelan anggaran yang sangat fantastis ini sepertinya dikerjakan asal jadi.

“Asal jadi orang ini mengerjakannya, masa’ sih cara mengerjakannya seperti ini dengan anggaran yang besar itu,” singgung Topan salah satu wisatawan saat berbincang dengan tim Jobber, Minggu (25/8/2024) siang.

Topan menilai pengerjaan yang dilakukan tidak memenuhi spesifikasi dan kualifikasi teknis yang seharusnya, menimbulkan kekhawatiran akan kualitas akhir dari proyek ini.

“Ngak tau la tahan berapa lama proyek ini, kalau di cor si di cor tapi tidak tau la bertahan berapa lama kalau hanya di siram dengan gabungan adukan semen dan batu cor lalu diratakan dengan bibir jalan biar sejajar dengan jalan, seharusnya ini ngak perlu pakai anggaran sebesar itu, tapi ngak tau la cerudik dengan urusan orang,” tambah Topan. (Ical/NH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page