PANGKALANBARU, newsharian.com — Pengambilan dan pengerukan tanah puru yang dilakukan oleh oknum pengusaha ini terlihat aman aman saja, tetap bekerja seperti biasanya tanpa kendala ataupun bermasalah.
Aktivitas yang diduga ilegal ini sampai sekarang masih saja beroperasi tanpa ada hambatan seperti kebal dengan hukum. Kondisi ini bisa terjadi, karena lemahnya pengawasan aparat terkait, baik itu aparat penegak hukum, maupun aparat pemerintah daerah.
Kali ini terjadi di area Bukit Kejora berdekatan dengan permukiman Kampung Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, terpantau jelas 2 unit Excavator mini berwarna orange dan berwarna biru yang sedang beraktivitas mengobrak-abrik tanah puruh dengan kuku besinya untuk di isi kedalam dua bak mobil truk yang akan di angkut dari lokasi tersebut.
Aparat seakan kompak memberi peluang pengusaha tanah puru ini menghancurkan area Bukit Kejora dengan moncong besinya.
Dari himpunan data yang diperoleh redaksi ini oknum pengusaha yang berperan sebagai kepemilikan usaha tersebut ternyata Bos Ali dalang dibalik semua ini, yang diketahui, baru baru ini sudah melakukan kegiatan usaha yang sama.
“Di dekat Bukit Kejora itu ada yang buka tanah puruh, di Jalan Baru di sebelah Ex Aston hotel, itu juga punya Ali,” ungkap Informan Redaksi ini saat sedang berbincang, Jumat (29/3/2024) kemarin di Pangkalpinang.
Aktivitas pengerukan dan pengambilan tanah puru yang dilakukan oleh Bos Ali ini pertama kalinya beraktivitas di tengah permukiman warga yang beralamat di perumahan Garden Indah Residen 2 Kelurahan Air Kepala Tujuh Kecamatan Gerunggang Kota Pangkalpinang.
Kegiatan tersebut sempat terhenti usai diberitakan oleh media online dan dilakukan sidak dari pihak aparat penegak hukum dan pemerintah daerah, kini usaha pengerukan dan pengambilan tanah puru milik Bos Ali kembali beraktivitas di lain tempat.
Tak hanya itu saja, informasi yang didapat kan oleh Redaksi ini, untuk tempat penampungan tanah puru milik Bos Ali ini di salah satu gudang besar berhadapan dengan sekolah Kalam Kudus yang tak jauh dari Dinas Lingkungan hidup.
“Iya, itu tempat penurunan tanah puruh punya Ali,” ungkap informan redaksi ini, Jumat (29/03/2024).
Adanya informasi ini, Bos Ali yang disebut sebagai cukongnya dibalik semua ini menyangkal saat dikonfirmasi dan langsung memberikan sebuah nomor hp menyuruh redaksi ini konfirmasi kepada orang yang mempunyai nomor tersebut.
“Itu yang punya bukan saya,” jawab Ali saat dikonfirmasi pada hari Jum’at (29/3/2024) sekitar pukul pukul 16.25 wib melalui pesan WhatsApp dan memberikan sebuah nomor hp.
Selain itu awak media juga konformasi kepada Daeng yang dikatakan dari Ali, namun tidak ada jawaban sama sekali.
Padahal sudah beberapa kali diberitakan dari media online namun tidak ada tindakan tegas dari APH setempat dan pemerintah daerah terkait, hingga berita ini dipublikasikan.
(Tama/nh)
Bacalainnya:
Ada Aktivitas Galian C di Jalan Kulan Tuatunu Diduga Ilegal, Katanya Milik Bos Jangkung
Diduga Ilegal, Aktivitas Galian C Milik Ali Sempat Terhenti Hari ini Kembali Beraktivitas
