Foto ilustrasi
BANGKA TENGAH, newsharian.com — Hebohnya pemberitaan tentang tindak kekerasan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Unyil adik kandung ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah Me Hoa warga Desa Jeruk, Kecamatan Pangkalalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah terhadap anak di bawah umur yang menjadi korban ramai diperbincangkan.
Pasalnya sekelompok anak – anak yang sedang bermain petasan di dekat rumah pelaku tersebut. Kemungkinan, adanya suara ledakan petasan itu membuat Unyil tak tahan amarah sehingga terjadilah dugaan tindak kekerasan yang dilakukannya.
Unyil saat dikonfirmasi pada Selasa (11/4/2023) sekitar pukul 17.44 wib sedang istirahat tidur hal ini diakui langsung oleh istrinya yang menjawab sambungan telvon dari awak media.
“lagi tidur dia, badannya ngak enak kurang sehat, maaf ya bang suami saya lagi tidur ngak enak banguninnya,” jawab istri Unyil.
Sementara Yus, orang tua korban saat dikonfirmasi menyebutkan memang benar anaknya jadi korban tindak kekerasan pengeroyokan dan penganiayaan secara tidak manusiawi oleh Unyil cs.
“Saya sudah membuat laporan bersama dengan saksi korban,” kata Yus kepada media ini sekitar pukul 20.16 wib melalui sambungan telvon.
Tak hanya itu, kata Yus pelaku pemukulan dan pengeroyokan ini adalah orang dewasa lebih dari 10 orang yang diakui langsung oleh anaknya.
“Yang mukul ini bukan satu orang tetapi ramai yang memukul ini orang dewasa anak dibawah umur,” katanya.
Dia juga menyebutkan bahwa pelaku sempat mediasi terhadapnya tetapi dirinya tetap tidak mau berdamai.
“Saya nggak mau tahu, proses hukum tetap berjalan sampai mana pun, pada intinya kita nggak mau damai anak saya korban, saya ngak terima,” tegas Yus.
Yus menceritakan menurut keterangan dari anaknya bahwa anaknya itu hanya jadi korban karena dia tidak ada melempar petasan tersebut hanya melihat teman-temannya yang sedang bermain, lalu si pelaku (Unyil -red) keluar langsung menghampiri dan mengejar anaknya dan temannya.
“Anak saya kena soy kata orang Bangka, anak yang bermain petasan itu kabur, lalu Unyil langsung menanyakan kepada anaknya siapa melempar petasan? Anaknya menjawab bukan saya yang melemparnya? Kemudian anaknya disuruh mengaku, dikarenakan ketakutan akhirnya anak saya mengaku seakan – akan dia yang bermain petasan tersebut padahal bukan dia,” ceritanya.
Mirisnya, jika tidak mau mengaku mata anaknya akan di congkel menggunakan konci motor.
Akibat kejadian itu, Yus menyebutkan anaknya mengalami luka memar dan lebam dibagian tubuhnya.
“Kita langsung visum dari segi wajah mengalami bengkak memar hidungnya hampir bengkok dan mengeluarkan darah dan kepala dipukul dari belakang memar, dada juga dan kaki ada yang luka,” ungkap Yus. (NH)