Tambang Ilegal di Sungai Selan Merajalela, APH Kehilangan Taring

Tambang Ilegal di Sungai Selan Merajalela, APH Kehilangan Taring

Spread the love

Editor: Aditya

SUNGAISELAN, newsharian.com – Tambang ilegal di wilayah Desa Sungai Selan semakin menjadi-jadi. Alih-alih berkurang, jumlah aktivitas penambangan justru meningkat. Para penambang seolah tak gentar dengan upaya penertiban yang berkali-kali dilakukan oleh Polres Bangka Tengah.

Keberanian mereka kini menjadi sorotan tajam publik, memunculkan pertanyaan besar: apakah aparat penegak hukum sudah kehilangan wibawa, atau ada permainan kotor yang melindungi aktivitas ini?

Laporan terbaru yang diterima tim media pada Minggu, 8 Desember 2024, pukul 13:40 WIB, dari seorang narasumber menyebutkan bahwa tambang-tambang ilegal di wilayah tersebut tidak lagi beroperasi secara sembunyi-sembunyi.

Bahkan, ponton-ponton beroperasi terang-terangan di berbagai lokasi, seperti Parit Dua, Rabang, Rotandan, hingga ke hulu Sungai Aik Sabak dan Buak.

“Pak, hampir semua lokasi bekerja karena informasi di lapangan bilang aman. Jadi, mereka terus jalan,” ujar sumber tersebut.

Padahal, penertiban telah dilakukan berkali-kali oleh Polres Bangka Tengah. Namun, upaya tersebut terbukti tidak memberikan efek jera kepada para pelaku tambang ilegal. Publik pun mulai mempertanyakan, apakah ada oknum tertentu yang justru mengambil keuntungan dari aktivitas ini?

Ketika dikonfirmasi, Kapolres Bangka Tengah AKBP Pradana Aditya Nugraha memberikan tanggapan yang sama seperti sebelumnya, yaitu janji akan menindaklanjuti laporan ini. “Terima kasih informasinya, kami tindaklanjuti,” ujarnya singkat.

Namun, masyarakat kini membutuhkan tindakan nyata, bukan sekadar janji. Tanpa adanya langkah tegas, tambang ilegal ini tidak hanya akan terus menghancurkan lingkungan, tetapi juga meruntuhkan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.

Jika kondisi ini dibiarkan, wilayah Sungai Selan berpotensi menjadi zona bebas hukum, di mana para penambang beroperasi tanpa rasa takut, sementara warga sekitar harus menanggung dampak lingkungan yang merusak kehidupan mereka. Sudah saatnya aparat terkait menunjukkan keberanian untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu dan menghentikan aktivitas ilegal ini secara total.

Tidak ada tempat bagi pelanggaran hukum yang dibiarkan, apalagi jika ada keterlibatan oknum dalam tubuh aparat itu sendiri. Jika penegakan hukum terus mandek, publik berhak mendesak investigasi mendalam untuk mengungkap siapa yang bermain di balik tambang-tambang ilegal ini. Jangan biarkan Sungai Selan menjadi saksi bisu ketidakadilan dan kehancuran lingkungan yang semakin parah. (JB/NH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page