Telan Anggaran Rp. 4,3 Milyar Pengerjaan Proyek Milik UBB Diduga Bakal Molor, PPK Bungkam Saat Dikonfirmasi

Telan Anggaran Rp. 4,3 Milyar Pengerjaan Proyek Milik UBB Diduga Bakal Molor, PPK Bungkam Saat Dikonfirmasi

Spread the love

BALUNIJUK, newsharian.com – Proyek ambisius pembangunan Gedung Perkuliahan dan Laboratorium Kesehatan Terpadu Universitas Bangka Belitung (UBB) yang menelan anggaran fantastis sebesar Rp 43,46 miliar kini menjadi sorotan publik.

Pasalnya,Proyek yang didanai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dari DIPA Universitas Bangka Belitung Tahun 2024 ini diduga bakal molor dari jadwal yang telah ditentukan.

Berdasarkan kontrak Nomor 002/UN50/SP/PPK-01/2024, proyek ini dimulai sejak 4 Maret 2024 dengan masa pelaksanaan selama 270 hari kalender, yang berarti seharusnya rampung pada akhir tahun ini.

Namun, hingga saat ini, tanda-tanda penyelesaian proyek masih belum jelas. Pihak terkait, terutama Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, Rahmat Iskandar, memilih bungkam ketika dikonfirmasi tim Journalis Bangka Belitung Bergerak (Jobber), terkait perkembangan pengerjaan.

Tak hanya itu, dari hasil pantauan tim Jobber di lokasi, nampak para pekerja proyek mahal ini diduga tidak menggunakan K3.

Sayangnya, ketika tim Jobber ingin mengulas lebih jauh tentang proyek ini, seorang Kepala Regu (Dandru) security yang bertugas di pos penjaga keamanan tidak memberikan izin masuk.

“Harus minta izin ke rektorat dulu bang, karena kita tidak sembarang orang untuk masuk kesini, harus konfirmasi dulu,” kata Ramadoni kepada tim Jobber, Kamis (26/9/2024).

Kemudian, Ramadoni menyuruh tim Jobber konfirmasi ke bagian humas publikasi yang rananya bukan kapasitas dari proyek tersebut.

“Langsung konfirmasi ke pak Agus ya bang, kepala bagian humas nya,” tukas Ramadoni.

Proyek ini sendiri berlokasi di Kampus Terpadu UBB, Desa Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dengan skala dan anggaran yang besar, proyek ini diharapkan menjadi salah satu fasilitas unggulan untuk mendukung pengembangan pendidikan kesehatan di wilayah kampus Universitas Bangka Belitung.

Pembangunan gedung ini dipercayakan kepada PT. Bintang Milenium Perkasa selaku kontraktor pelaksana, dengan PT. Surya Cipta Engineering bertindak sebagai konsultan pengawas.

Namun, sejumlah laporan lapangan mengindikasikan bahwa proses pembangunan mengalami keterlambatan. Saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp pada Kamis (26/9/2024), Rahmat Iskandar selaku PPK tidak memberikan tanggapan terkait status pengerjaan proyek, termasuk berapa persen perkembangan yang telah dicapai. Hal ini menambah spekulasi bahwa proyek tersebut bakal melampaui batas waktu yang telah ditentukan.

Dugaan Keterlambatan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan civitas akademika UBB dan masyarakat sekitar, terutama terkait dampak terhadap proses perkuliahan dan praktikum mahasiswa di laboratorium kesehatan yang sangat dibutuhkan.

Banyak pihak mempertanyakan alasan dugaan di balik keterlambatan ini dan berharap ada transparansi dari pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Anggaran yang besar, sekitar Rp 43,46 miliar, seharusnya menjamin kelancaran dan kualitas pembangunan.

Namun, dengan minimnya informasi yang diberikan oleh pihak terkait, keraguan terhadap pengelolaan proyek ini semakin mengemuka.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak universitas maupun kontraktor terkait alasan keterlambatan. Masyarakat dan mahasiswa UBB kini menantikan kejelasan mengenai proyek yang dianggap krusial bagi perkembangan pendidikan di wilayah ini.

Proyek pembangunan gedung perkuliahan dan laboratorium kesehatan terpadu ini seharusnya menjadi tonggak sejarah bagi pengembangan UBB sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan di Kepulauan Bangka Belitung. Namun, jika keterlambatan ini terus terjadi tanpa ada penjelasan yang memadai, kredibilitas dan komitmen pihak terkait dalam menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan anggaran akan dipertanyakan.

Pihak kontraktor dan konsultan pengawas diharapkan segera memberikan klarifikasi dan rencana mitigasi agar proyek ini bisa selesai tepat waktu dan sesuai dengan standar yang diharapkan. (JB/NH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page