Tim Gabungan Hanya Memberikan Himbauan Tidak Boleh Menambang Ilegal

Tim Gabungan Hanya Memberikan Himbauan Tidak Boleh Menambang Ilegal

Spread the love

KOBA, newsharian.com  — Sekitar satu bulan ini puluhan ponton isap produksi (PIP) pesta pora di Kolong Merbuk, Kenari dan Pungguk.

Puluhan ton pasir timah secara illegal sudah berhasil diangkat oleh para pekerja dan pemilik PIP dari bekas kawasan tambang milik PT Koba Tin tersebut.

Meski sudah kerap diberitakan, pihak berwajib tampaknya tidak berani menertibkan aktivitas tambang illegal, yang kabarnya dibekingi oleh oknum berbintang dua.

Baru Senin (3/6/2024) kemarin, terlihat pihak kepolisian dan Satpol PP Kabupaten Bangka Tengah mendatangi lokasi aktivitas tambang illegal di Kolong Merbuk, Kenari dan Pungguk.

Kedatangan aparat penegak hukum dan perda ini ternyata bukan untuk menertibkan apalagi menangkap para pelanggar yang sudah sangat jelas melanggar hukum, berkerja secara illegal.

Kedatangan mereka hanya sekedar menghimbau para pekerja dan pemilik PIP agar tidak melakukan aktivitas menamang illegal.

Padahal sebelumnya aparat penegak hukum dan Perda Kabupaten Bangka Tengah ini sudah pernah melakukan hal serupa, namun tidak digubris oleh para pekerja dan pemilik PIP.

Hampir bisa ditebak, sidak ataupun himbauan yang dilakukan untuk kedua kalinya pada Senin (3/6/2024) kemarin juga akan bernasib sama. Ketika para penegak hukum ini sudah pulang, maka aktivitas tambang illegal akan berjalan seperti semula, seakan tidak ada yang perlu ditakutkan dan dikhawatirkan.

Informasi yang dihimpun Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), Tim Gabungan ini datang sekitar pukul 11.00 WIB ke lokasi tambang illegal Kolong Merbuk.

Setibanya di lokasi, mereka hanya memberikan himbauan kepada para penambang timah untuk tidak melakukan kegiatan penambangan Ilegal di kolong tersebut.

Terlihat para penambang hanya mendengarkan saja himbauan Tim Gabungan. Ada yang berdiri santai, ada juga yang duduk-duduk seolah tidak ada hal yang perlu mereka takutkan.

Saat ini kolong eks PT Koba Tin tersebut sedang diurusi PT Timah Tbk untuk dijadikan wilayah Izin Usaha Penambangan (IUP) PT Timah Tbk.

Hanya saja, jika aparat penegak hukum tidak tegas dan tidak berani menertibkan aktivitas tambang illegal tersebut, maka diyakini kandungan di lokasi tersebut keburu habis baru bisa dimanfaatkan oleh PT Timah Tbk, sebagai aset negara.

Kades Nibung Astiar yang dikonfirmasi oleh tim media ini mengakui bahwa banyak warganya yang berkecimpung di Kolong Merbuk dan sekitar.

“Kami minta dan berharap kepada pemerintah daerah Provinsi Bangka Belitung dan Pusat melalui Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk segera memberikan izin kepada PT Timah Tbk secepatnya, agar aktivitas tambang bisa dilegalkan,” ujar Astiar.

Sementara itu, Kaposlek Koba Iptu Mardian yang dikonfirmasi tim media ini mengakui bahwa mereka bersama Satpol PP dan instansi terkait mendatangi Merbuk, Kenari dan Pungguk.

“Hari ini Tim Gabungan dari pihak kepolisian, Satpol-PP dan instansi lainya serta perangkat Desa Nibung mendatangi Kolong Kenari Merbuk. Kami memberikan Himbauan kepada para penambang,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa lokasi Merbuk, Kenari dan Pungguk tersebut sulit ditertibkan, karena dikabarkan ada oknum bintang dua yang membekingi kegiatan tambang illegal.

“Tetap jalan dan makin banyak pontonnya Bang. Dak siapalah yang berani netibkan tambang tu Bang. Info yang kami dengar dari para pekerja bahwa mereka ada beking Bintang 2,” ujar Mar, saat bertemu Tim Journalis Babel di sekitar kawasan Merbuk, Rabu (29/5/2024).

Seakan tak ada takutnya para penambang tersebiut bersuka cita mengisap pasir timah di lokasi bekas milik PT Koba Tin tersebut.

Di lokasi tambang tersebut juga terlihat ada spanduk yang bertuliskan PT Putri Perdana. Belum diketahui pasiti hubungan antara aktivitas tambang di Merbuk dengan PT Putri Perdana tersbut.

Pengurus salah satu Ormas Bangka Tengah Reky yang disebut-sebut koordinator tambang di lokasi Merbuk tidak bersedia menjawab saat dikonfirmasi terkait aktivitas tambang di Merbuk dan sekitarnya.

Reky juga enggan menjawab saat ditanya hubungan PT Putri Perdana dan i formasi Bintang 2 membekingi aktivitas tambang di Merbuk dan sekitarnya.

“Kita ketemuan pak bro. Kalo ke Koba kabarin,”ujar Reki.

Lain ditanya lain pula dkjawab oleh Reky, yang dikonfirmasi Tim Jobber pada Rabu (29/5/2024). (Jb/Nh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page