Wow !!! TI Selam Illegal Sukadamai Kembali Telan Korban

Wow !!! TI Selam Illegal Sukadamai Kembali Telan Korban

Spread the love

Penulis:  Hr  II  Editor: Bangdoi Ahada

BANGKASELATAN, newsharian.com — Gema takbir baru saja mulai dikobarkaan, bertanda sebentar lagi hari kemenangan segera datang. Seluruh umat muslim di dunia, termasuk di Bangka Belitung menyambut hari kemenangan ini dengan suka cita, yang dibingkai lafaz takbir, tahmid dan tahlil.

Namun berbeda dengan keluarga penambang TI Selam di Sukadamai Toboali Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
Sehari menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Yudi Saputra meninggal dunia.

Pria 40 tahun ini menjadi korban dari aktivitas TI Selam yang marak di Laut Sukadamai Toboali.

Yudi menghembuskan nafas terakhirnya ketika sedang mengais rezeki di Laut Sukadamai, Jumat (21/4/2023).
Yudi adalah warga pendatang asal Banten yang bekerja di TI selam milik Faizal.

Informasi yang dihimpun Media ini, jenazah korban dibawa kerumah Sudiono atau akrab disapa Pak De di Trans SPC Bangka Selatan.

“Kami kira korban ini tinggal di Sukadamai ini. Jadi kami datangi rumah pemilik ponton Pak Faizal. Kami minta Pak Faizal bertanggungjawab dengan atas kematian korban ini. Karena korban ini adalah pekerja di TI Selam milik Pak Faizal,” ujar warga, tak mau disebutkan namanya, yang merupakan rekan kerja korban.

“Sampai tiga kali kami datang ke rumahnya. Kami minta  pertanggungjawaban atas kejadian meninggalnya korban,” tukasnya.

Dikatakan rekan korban ini,  mereka tidak berani mengambil keputusan terhadap korban. Akhirnya rekan kerja korban mendatangi Sudiono alias Pak De yang merupakan salah satu keluarga korban, tinggal di Trans SPC Bangka Selatan.

“Kami juga tidak berani mengambil keputusan, karena korban ini ada Pak De di Trans. Pak De ini dianggap  salah satu  keluraganya,” ujar rekan korban.

Saat  media mendatangi Pak De  di pemakaman, diakui oleh Pak De bahwa korban meninggal akibat kecelakaan di tambang TI Selam di Laut Suka Damai Toboali Bangka Selatan.

“Memang iya benar Yudi ini korban Ti Selam. Saya di sini sebagai keluarga. Yudi Saputra ini asal jawa Banten,” ujar Pak De.

Dijelaskan Pak De, selama menjadi pekerja TI Selam, tempat  tinggal Yudi tidak menetap.

Pasalnya, dimana dia bekerja, maka di situ dia tinggal.

Sebelumnya korban ini pernah di bawa ke rumah warga Padang Laut. Setelah tahu korban memiliki keluarga di Tran, jenazah korban langsung di bawa ke kediaman keluarga.

“Kami berharap semua biaya dari pemakaman sampai 7 hari ditanggung  semua. Kalau bisa sampai  biaya 100  hari, itu pesan keluarga  yang  di kampung,” ungkap Pak De, yang tak mampu menahan bulir air mata membasahi wajahnya.

Awak media juga sempat berbincang langsung  dengan  Pak De, yang mengakui TI Selam di Laut Sukadamai tersebut bisa beroperasi karena menerapkan sistim koordinasi dengan semua pihak.

“Kita bisa kerja karena  kita koordinasi. Meski kerja kita ini ilegal, tetap aman jika koordinasi,” tukasnya  dengan  nada ketakutan. (*/NH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page